Oleh: Maghfuriya Juwita Luqman
Aktivitas mahasiswa pada zaman sekarang sangatlah banyak, ditambah lagi dengan adanya wabah virus yang masih menyelimuti dunia, oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus sadar akan kesehatan diri masing-masing agar tidak tertular virus ataupun menulari virus kepada orang lain. Dengan demikian kita harus menata pola hidup kita menjadi lebih baik.
Kehidupan mahasiswa berkaitan erat dengan kata perantauan, walaupun tidak semua mahasiswa jauh dari kampung halaman namun tetap saja kehidupannya tidak lagi bergantung atau diatur dengan ketat oleh orang tua. Oleh sebab itu mahasiswa disini harus mulai menjalani hidup mandiri dan menjaga pola hidup sehatnnya sendiri.
Sekarang siapa yang tidak menginginkan pola hidup sehat? Pastinya semua orang menginginkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat dapat dibentuk dengan banyak cara, seperti melalui menjaga kesehatan fisik, menjaga mental, bersosialisasi dengan baik, dan mengatur keuangan dengan baik juga bentuk dari membentuk pola hidup sehat.
Menjaga pola hidup sehat dengan cara menjaga kesehatan fisik tidak harus pergi ke tempat olahraga, kita bisa melatih fisik dengan sederhana sepeti jalan-jalan pagi dengan membeli sarapan sebelum berangkat ke kampus atau jogging pada saat libur kuliah. Tidak hanya itu mengatur pola makan juga termasuk dalam menjaga kesehatan fisik. Menjaga pola makan contohnya seperti makan secara teratur dengan menu makanan yang seimbang, dan meminum air 2,5 liter per hari. Mengatur jam tidur juga termasuk dalam menjaga fisik agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dan dapat mengerjakan aktivitas dengan baik dan maksimal.
Selain kesehatan fisik kita juga harus menjaga kesehatan mental atau jiwa. Kesehatan jiwa memiliki keterkaitan erat dengan kesehatan fisik, karena jika jiwa kita mengalami masalah fisik kita akan ikut terganggu, dan itu bisa menimbulkan masalah dalam beraktivitas. Untuk menjaga kesehatan jiwa kita bisa melakukan hal-hal yang membuat kita merasa tenang dan bahagia. Kita bisa sesekali melakukan liburan ntah itu hanya sekedar berkeliling untuk mencari udara segar ataupun jalan-jalan ke tempat wisata.
Menjaga kesehatan mental atau jiwa juga dapat dilakukan dengan mengontrol pikiran agar tidak berfikiran negatif atau buruk. Menjaga kesehatan mental juga dapat dilakukan dengan menyalurkan bakat atau melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti jika ada waktu luang saat libur kuliah agar tidak merasa bosan atau suntuk kita bisa membuat kerajinan atau membuat menu makanan yang bisa meningkatkan kesehatan fisik atau juga bisa menambah ilmu dengan membaca buku atau kegiatan bermanfaat lainnya.
Adapun selain penerapan pola hidup sehat dengan menjaga kesehatan fisik dan mental ada juga beberapa faktor lain untuk memiliki gaya hidup sehat yaitu kesehatan sosial. Seperti menjain hubungan dengan keluarga, masyarakat sekitar atau tetangga, teman dekat ataupun orang orang yang ada di sekitar saat berada di tempat umum. Ketika kita dapat bersosialisasi dengan baik maka kita akan mengurangi pikiran pikiran negatif terkait omongan orang mengenai diri kita. Dengan demikian memiliki kesehatan sosial bisa membantu kita untuk mewujudkan kesehatan mental atau jiwa.
Menjaga hubungan dengan keluarga juga sangat berkaitan erat dengan kesehatan ekonomi, jika keadaan ekonomi baik maka ksehatan keluarga juga akan baik begitupun sebaliknya. Ketika sebuah keluarga memiliki ekonomi yang baik dapat sedikit meringankan beban pikiran dan setres dengan demikian kita akan lebih tenang dan itu dapat meningkatkan kesehatan mental. Tidak hannya itu dengan ekonomi yang sehat dalam keluarga dapat menentukan jejnjang pendidikan anak. Contohnya kita bisa focus dalam berkuliah tanpa memikirkan mencari biaya tambahan, dengan demikian kita bisa meraih nilai yang bagus dan lulus tepat waktu.
Menjaga kesehatan ekonomi dapat dilakukan dengan mendata apa saja yang kita perlukan dalam setiap bulan dan berapa sisa uang saku yang diberikan oleh orangtua dengan demikian keuangan kita akan lebih tertata dan kita bisa memperkirakan sisa uang yang kita miliki dan menyimpannya untuk pengeluaran yang tidak terduga.
Tidak hanya itu kita juga bisa memiliki kesehatan ekonomi dengan cara menghemat, membeli barang barang yang dibutuhkan bukan yang di inginkan, memilih barang yang bermanfaat untuk jangka panjang sebelum membeli juga termasuk dalam menjaga kesehatan ekonomi.
Dengan demikian dapat disimpulkan untuk mendapat pola hidup yang sehat kita harus menjaga kesehatan fisik, mental, sodial, dan ekonomi karena semuanya saling berkesinambungan dan berkaitan erat dalam membentuk gaya hidup sehat, jika salah satunya tidak terpenuhi seperti misalnya jika fisik kita kurang sehat dapat berpengaruh terhadap mental, kita akan mudah kehilangan fokus dalam beraktifitas, hal ini dapat berpengaruh terhadap kehidupan sosial kita. Jika kehidupan bersosial terganggu tidak menutup kemungkinan kondisi ekonomi kita juga akan terganggu begitupun sebaliknya.
Pola hidup sehat dapat terwujud jika ada tekat dan kemauan untuk melakukannya jadi kita sebagai manusia harus berusaha untuk melakukanya agar dapat memperbaiki kehidupan di masa mendatang.
Pola hidup sehat juga dapat dilakukan dalam segi keagamaan seperti dalam agama islam pola gidup sehat dapat dilakukan dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad yaitu “makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang” hal ini membuat tubuh kita lebih mudah untuk mencerna makanan.
Dengan kita tidak mengikuti gaya hidup sehat kita akan mudah terjangkut penyakit baik itu menular ataupun tidak menular, makannnya diusahakan untuk menerapkan gaya hidup sehat dimanapun dan kapanpun.
Untuk mendapat pendidikan yang lebih baik lagi kita harus memperhatikan pola hidup kita. Salah satu masalah yang dapat timbul apabila pola makan kita tidak teratur adalah gastritis. Penyakit gastritis atau maag di Indonesia banyak dialami oleh remaja hingga orang-orang dengan usia lanjut. Salah satu penyebabnya banyaknya kasus gastritis yaitu adanya kekurangan pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab gastritis ini. Angka gastritis di Indonesia mempunyai prevalensi yang cukup tinggi yaitu 274,396 kasus dari 283,452,952 jiwa.
Penyakit gastritis atau yang biasa dikenal masyarakat dengan istilah maag adalah kumpulan gejala yang dirasakan sebagai nyeri uluh hati. Orang yang mengalami gastritis biasanya merasakan mual, nyeri atau kembung pada perut, dan perih pada uluhati. Nafsu makannya juga akan menurun secara drastis, suhu tubuhnya tinggi, wajahnya pucat, keluar keringat dingin, dan sering bersendawa terutama saat keadaan lapar.
Gastritis mempunyai beberapa faktor, diantaranya adalah faktor iritasi, infeksi, dan tidak teraturnya pola makan, seperti makan terlalu banyak, makan terlalu cepat, terlambat makan dan makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau terlalu pedas.
Dengan demikian kita dapat melakukan sunnah Nabi yang tadi yaitu “makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang” unyuk mencegah penyakit Gastritis atau maag tersebut. Karena dengan ini kita disuruh untuk makan secara teratur dan tidak boleh sampai kekenyangan dan bisa menyebabkan penyakit pencernaan lain.
*Tata yang memiliki nama asli Maghfuriya Juwita Luqman Lahir di Jombang 03 November 2003, merupakan mahasiswa dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Fakultas Ushuludin Adab Dan Dakwah Jurusan Psikologi Islam dengan NIM 1860308223256. Email maghfuriyajuwitaluqman5135@gmail.com